Minggu, 14 April 2013

metode penelitian pendidikan


Tugas Individu
“METODE PENELITIAN PENDIDIKAN”









Text Box: Nama : Rusmadi Rukmana, S.Si
Nim : 12B13052
Kelas : B (Pendidikan Biologi)
 















PENDIDIKAN BIOLOGI
PROGRAM PENDIDIKAN PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013



BAB I (hal. 21)
1.      Berikanlah penjelasan mengapa orang melakukan penelitian?
2.      Orang termasuk anak, bahkan anak kecil umumnya mempunyai keinginan untuk mengetahui sesuatu, jelaskan perbedaan kegiatan memenuhi rasa ingin tahu yang biasa dengan yang menggunakan pendekatan penelitian.
3.      Jelaskan perbedaan mendasar antara penelitian kuantitatif dan kualitatif.
4.      Berikan minimal masing-masing tiga contoh masalah untuk penelitian deskriptif, prediktif, imroptif dan evaluative.
5.      Juga berikan masing-masing minimal tiga contoh masalah untuk penelitian deskriptif, prediktif, improftif, dan eksplanatif.
6.      Coba susun langkah-langkah penelitian berkenaan dengan suatu masalah pendidikan.
---- jawaban----
1.      Orang akan melakukan sebuah penelitian disebabkan oleh bebarapa alasan diantaranya:
a.       Karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas, dibandingkan dengan lingkunganya yang begitu luas.
b.      Manusia memiliki dorongan untuk mengetahui atau curiousity. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu, baru yang lebih luas, lebih tinggi dan lebih menyeluruh.
c.       Manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulitan baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di lingkungan kerjanya.
d.      Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya. Manusia selalu ingin yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikan kemudahan, selalu ingin menambah dan meingkatkan kekayaan dan fasilitas hidupnya.
e.       Pemenuhan pengembangan diri.
f.       Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan.
g.      Pemenuhan rasa ingin tahu.
h.      Pemecahan masalah.
2.      Setiap orang termasuk anak kecil memiliki rasa ingin tahu (icuriousity).  Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu di luar dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu baru yang lebih luas, lebih tinggi, lebih menyeluruh. Dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Contohnya, manusia termasuk “anak kecil” selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dan sebagainya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuwan, peneliti, dan mungkin juga para pemimpin, dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci dan lebih komprehensif.  

3.      Adapun perbedaan mendasar antara penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat dilihat pada tabael dibawah ini.

No
Kualitatif
Kuantitatif
1.
Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, interpretatif, konstruktivis, naturalistik-etnografik, pendekatan fenomenologis dan penelitian dengan pola pencarian dari dalam
Penelitian kuantitatif disebut juga penelitan rasionalistik, fungional, positivisme, dan penelitan dengan pola pencarian kebenaran dari luar
2.
Memulai kegiatannya dengan konsep-konsep yang sangat umum, kemudian selama penelitian, konsep-konsep yang sangat umum itu diubah-ubah dan direvisi sampai bertemu dengan kesimpulan yang sangat kuat. dengan kata lain, variabel ditemukan dan dirumuskan kembali, bukan di awal.
Mengisolasi variabel-variabel dan kemudian menghubungkannya dalam hipotesis. selanjutnya menguji hipotesis itu dengan data yang dikumpulkan.
3.
Variabel merupakan produk penelitian yang ditemukan kemudian.
Variabel-variabel menjadi alat atau komponen utama dalam melakukan analisis
4.
Penelitian kualitatif menggunakan lensa besar dan menampak serta memperhatikan pola-pola saling berhubungan antara berbagai variabel yang sebelumnya belum pernah ditemukan. pendekatan kualitatif adalah pendekatan holistik, menyeluruh.
Penelitian kuantitatif memandang melalui lensa kecil, melihat dan memilih serta memperhatikannya hanya beberapa buah variabel saja.
5.
Penelitian kualitatif menjadikan peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian untuk mengumpulkan data atau informasi. peneliti diminta luwes dan mampu membuat atau memberikan pandangan sendiri atas hal-hal atau fenomena-fenomena yang dilihatnya.
Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen yang ditentukan terlebih dahulu, dan instrumennya sangat tidak fleksibel dan juga tidak reflektif yaitu tidak mengandung interpretasi.
6.
Penelitian kualitatif masalah penelitian tidak dapat di formulasikan secara jelas dan jawaban dari responden juga sangat kompleks, sehingga wawancara mendalam mungkin sangat efektif dalam pengumpulan data.
Penelitian kuantitatif menuntut jawaban yang pasti, jelas, tidak ambigu, dan oleh karena itu instrumen dalam bentuk kuesioner mungkin sangat tepat dalam pengumpulan data.

7.
Penelitian kualitatif tertarik dengan konsep-konsep, bukan berapa kalinya sesuatu.
Penelitian kuantitatif bermain dengan angka-angka, yaitu mengkuantifikasi sampel terhadap populasi, dan mengangkakan karakteristik variabel-variabel penelitian.



4.      Tiga contoh masalah untuk penelitian dasar, penelitian terapan, dan evaluatif.
No
Penelitian dasar
Penelitian Terapan
Penelitian Evaluatif
1.
Kajian tentang keberadaan rumah singgah untuk meningkatkan kesadaran hukum anak jalanan
peningkatan kualitas belajar mengajar siswa
Pelaksanaan layanan bimbingan karir siswa kelas 3 SMA N 1 Makassar
 2.
perilaku wanita pedesaan dalam mengembangkan sentra industri kecil
Pengaruh pemupukan terhadap tanaman
Evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan belajar dengan pendekatan Pakem di kelas VII SMP 2 Makassar
3.
Perikalu masyarakat pemulung ditinjau dari aspek sosiologi
pengaruh implementasi kurikulum MBS terhadap mutu pendidikan
Pelaksanaan Layanan Bimbingan Belajar Pada Siswa kelas III Imersi di SMP Negeri 1 Makassar.

5.      Tiga contoh masalah untuk penelitian deskriptif, prediktif, imroptif dan evaluative.

No
Penelitian Deskriptif
Penelitian Prediktif
Penelitian Improptif
Penelitian eksplanatif
1.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi Terhadap Konsistensi Pilihan
Karir Dibidang Akuntansi
Prediksi tentang jumlah penduduk lima atau sepuluh tahun yang akan datang, berdasarkan perkembangan penduduk selama lima sampai sepuluh  tahun yang lalu.
Peningkatan prestasi siswa melalui pelatihan dan bimbingan mata pelajaran diluar jam sekolah
Adakah hubungan antara motivasi kerja dan tingkat kemangkiran pegawai?”
2.
Mengatasi masalah pengangguran yang terjadi di suatu daerah diperlukan program pendidikan dan latihan.
Apakah ada hubungan antara kemampuan kuantitatif dan prestasi di bidang sains di kalangan pelajar sekolah menengah?”
Peningkatan mutu dan kualitas praktikum setelah pembenahan laboratorium
Adakah hubungan antara tingkat pendidikan dan kesengjangan ekonomi?
3.
Pengaruh penggunaan pestisida terhadap perkembangbiakan lalat buah.
Hubungan expectancy, instrumental dan valency Dengan motivasi kerja guru smp di kabupaten lombok timur
Peningkatan profesionalisme guru setelah mengikuti program sertifikasi guru
Adakah hubungan kebebasan moral menyebabkan suatu peningkatan dalam perceraian



6.      Hampir sama dengan McMillan dan Schumacher, John Dewey membagi langkah-langkah pencarian ilmiah yang disebutnya sebagai “reflective thinking”, atas lima langkah, yaitu: 

















Menguji Hipotesis dan Menarik Kesimpulan
 
 

 

BAB II (hal. 48)
1.      Coba kemukakan dan jelaskan komponen-komponen utama dari proses pendidikan.
2.      Jelaskan pula beberapa landasan-landasan psikologis pelaksanaan pendidikan.
3.      Pendidikan dilaksanakan melalui bimbingan, pengajaran dan latihan, coba jelaskan secara lebih rinci perbuatan-perbuatan mendidik tersebut.
4.      Jelaskan ruang lingkup dari kajian kurikulum dan pembelajaran.
5.      Jelaskan pula ruang lingkup manajemen pendidikan dan bimbingan konseling.
---jawaban---
1.      Ada 4 komponen utama dari proses pendidikan:
a.       Interaksi pendidikan
Pendidikan merupakan kegiatan yang mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antara peserta didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan.
b.      Tujuan pendidikan
Perbuatan mendidik diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu, yaitu tujuan pendidikan. Sasaran  dan perbuatan pendidikan selalu normatif, selalu terarah kepada yang baik.
Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri peserta didik.
c.       Lingkungan pendidikan
Proses pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, social, budaya, keagamaan, intelektual, dan nilai-nilai.
Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, serta lingkungan-lingkungan kerja.
d.      Pergaulan pendidikan
Pendidikan biasa berlangsung dalam pergaulan hidup. Dalam pergaulan ini para pendidik berusaha menjadi contoh dan memberikan perlakuan-perlakuan yang bersifat mendidik, oleh karena itu pergaulan ini disebut pergaulan pendidikan.
Dalam pergaulan pendidikan proses perkembangan berlangsung secara informal, alamiah, dan mungkin juga tidak disadari walaupun dari sisi pendidik seharusnya selalu disadari.
Seharusnya dalam pergaulan pendidikan, para pendidik hanya memperlihatkan hal-hal positif, yang inin tumbuh dan berkembang pada peserta didik. Dalam pergaulan pendidikan para pendidik menjadi model dan contoh dari konsep dan model pendidikan yang dianutnya.

2.      Landasan psikologis memberikan dasar-dasar pemahaman perilaku peserta didik sebagai individu, dan dasar-dasar pemberian layanan dan bantuan khususnya layanan dan bantuan belajar.
Dalam interaksi pendidikan berinteraksi dua individu yang masing-masing memiliki kemampuan  dan karakteristik sendiri. Guru sebagai orang yang lebih tua atau lebih dewasa, lebih berpengalaman, berpengetahuan, banyak menguasai nilai serta mempunyai tanggungjawab mendidik, maka guru atau pendidiklah yang harus lebih berusaha memahami kemampuan dan karakteristik peserta didik, lebih berusaha memberikan pelayanan, dorongan, bantuan, bimbingan kepada peserta didik.

3.       Pendidikan dilaksanakan melalui bimbingan, pengajaran dan latihan:
a.       Pendidikan dilaksanakan melalui bimbingan
Interaksi pendidikan juga berlangsung melalui proses bimbingan.  Bimbingan secara umum diberkan oleh guru-guru, sedangkan bimbingan khusus yang disebut bimbingan dan konsling diberikan oleh para konselor pendidikan. Kegiatan dan pemberian layanan bimbingan  (dan konseling) dutujukan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan peserta didik.

b.      Pendidikan dilaksanakan melalui  pengajaran.
Interksi pendidikan juga berlangsung melalui proses pengajaran. Layanan pembelajaran banyak diarahkan pada pengembangan kognitif, pengembangan kemampuan berpikir, penguasaan pengetahuan, pemahaman nilai-nilai, dan dasar-dasar keterampilan.

c.       Pendidikan dilaksanakan melalui latihan.
Interaksi pendidikan juga berlangsung melalui kegiatan latihan. Pelatihan  lebih ditujukan  pada latihan mengaplikasikan pengetahuan, penguasaan kecakapan dan keterampilan serta latihan penghayatan nilai-nilai.
6.      Ruang lingkup dari kajian kurikulum dan pembelajaran terdiri atas:
a.       Kurikulum teoritis (penelitian dasar)
1.      Teori-teori desain dan rekayasa kurikulum
2.      Teori-teori pengajaran/pembelajaran
3.      Teori-teori belajar
4.      Teori-teori evaluasi
b.      Kurikulum praktis (penelitian terapan dan evaluatif)
1.       Kurikulum sebagai rencena (curriculum design)
2.      Penyusunan kurikulum
3.      Implementasi kurikulum
4.      Evaluasi dan penyempurnaan kurikulum
5.      Manajemen kurikulum

7.      Ruang lingkup manajemen pendidikan dan bimbingan konseling.
A.    Lingkup Bidang Bimbingan dan Konseling
1.      Bimbingan Konseling Teoritis
a.       Teori bimbingan
b.      Teori konseling
c.       Teori kepribadian
d.      Teori perkembangan
e.       Teori belajar
f.       Teori pengukuran
2.      Bimbingan Konseling Praktis
a.       Berdasarkan layanan
1.      Layanan pengukuran dan pengumpulan data
2.      Layanan pemberian informasi
3.      Layanan penempatan
4.      Layanan konseling
5.      Layanan pengembangan
b.      Berdasarkan komponen BK sebagai sistem:
1.      Raw input
2.      Instrumental input
3.      Environmental input
4.      Proses
5.      Output
3.      Program BK
a.       Berdasarkan lingkup program
b.      Berdasarkan jalur
c.       Berdasarkan jenjang
4.      Manajemen BK
a.       Manajemen BK pada lingkup dinas
b.      Manajemen BK pada lingkup sekolah/perguruan tinggi
1.      Manajemen BK di TK dan SD
2.      Manajemen BK di Sekolah Menengah
3.      Manajemen BK di Perguruan Tinggi
B.     Lingkup Manajemen pendidikan praktis
1.      Lingkup manajemen pendidikan teoritis
a.       Teori manajemen
b.      Teori kepemimpinan
c.       Teori kebijakan
d.      Teori perencanaan
e.       Teori pengendalian, penjaminan.