Tugas Individu
“METODE
PENELITIAN PENDIDIKAN”
PENDIDIKAN
BIOLOGI
PROGRAM
PENDIDIKAN PASCASARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013
BAB I (hal. 21)
1. Berikanlah
penjelasan mengapa orang melakukan penelitian?
2. Orang
termasuk anak, bahkan anak kecil umumnya mempunyai keinginan untuk mengetahui
sesuatu, jelaskan perbedaan kegiatan memenuhi rasa ingin tahu yang biasa dengan
yang menggunakan pendekatan penelitian.
3. Jelaskan
perbedaan mendasar antara penelitian kuantitatif dan kualitatif.
4. Berikan
minimal masing-masing tiga contoh masalah untuk penelitian deskriptif,
prediktif, imroptif dan evaluative.
5. Juga
berikan masing-masing minimal tiga contoh masalah untuk penelitian deskriptif,
prediktif, improftif, dan eksplanatif.
6. Coba
susun langkah-langkah penelitian berkenaan dengan suatu masalah pendidikan.
----
jawaban----
1. Orang
akan melakukan sebuah penelitian disebabkan oleh bebarapa alasan diantaranya:
a. Karena
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas, dibandingkan
dengan lingkunganya yang begitu luas.
b. Manusia
memiliki dorongan untuk mengetahui atau curiousity.
Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu, baru
yang lebih luas, lebih tinggi dan lebih menyeluruh.
c. Manusia
di dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman,
kesulitan baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di
lingkungan kerjanya.
d. Manusia
merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya.
Manusia selalu ingin yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikan
kemudahan, selalu ingin menambah dan meingkatkan kekayaan dan fasilitas
hidupnya.
e. Pemenuhan
pengembangan diri.
f. Kesadaran
keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan.
g. Pemenuhan
rasa ingin tahu.
h. Pemecahan
masalah.
2. Setiap
orang termasuk anak kecil memiliki rasa ingin tahu (icuriousity). Manusia
memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu di luar dirinya.
Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu baru
yang lebih luas, lebih tinggi, lebih menyeluruh. Dorongan ingin tahu disalurkan
untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Contohnya, manusia
termasuk “anak kecil” selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu,
dan sebagainya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana
mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, para
ilmuwan, peneliti, dan mungkin juga para pemimpin, dibutuhkan jawaban yang
lebih mendalam, lebih rinci dan lebih komprehensif.
3. Adapun
perbedaan mendasar antara penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat dilihat
pada tabael dibawah ini.
No
|
Kualitatif
|
Kuantitatif
|
1.
|
Penelitian
kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, interpretatif,
konstruktivis, naturalistik-etnografik, pendekatan fenomenologis dan
penelitian dengan pola pencarian dari dalam
|
Penelitian kuantitatif
disebut juga penelitan rasionalistik, fungional, positivisme, dan penelitan
dengan pola pencarian kebenaran dari luar
|
2.
|
Memulai kegiatannya
dengan konsep-konsep yang sangat umum, kemudian selama penelitian,
konsep-konsep yang sangat umum itu diubah-ubah dan direvisi sampai bertemu
dengan kesimpulan yang sangat kuat. dengan kata lain, variabel ditemukan dan
dirumuskan kembali, bukan di awal.
|
Mengisolasi variabel-variabel
dan kemudian menghubungkannya dalam hipotesis. selanjutnya menguji hipotesis
itu dengan data yang dikumpulkan.
|
3.
|
Variabel merupakan
produk penelitian yang ditemukan kemudian.
|
Variabel-variabel
menjadi alat atau komponen utama dalam melakukan analisis
|
4.
|
Penelitian kualitatif
menggunakan lensa besar dan menampak serta memperhatikan pola-pola saling
berhubungan antara berbagai variabel yang sebelumnya belum pernah ditemukan.
pendekatan kualitatif adalah pendekatan holistik, menyeluruh.
|
Penelitian kuantitatif
memandang melalui lensa kecil, melihat dan memilih serta memperhatikannya
hanya beberapa buah variabel saja.
|
5.
|
Penelitian kualitatif
menjadikan peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian untuk mengumpulkan
data atau informasi. peneliti diminta luwes dan mampu membuat atau memberikan
pandangan sendiri atas hal-hal atau fenomena-fenomena yang dilihatnya.
|
Penelitian kuantitatif
menggunakan instrumen yang ditentukan terlebih dahulu, dan instrumennya
sangat tidak fleksibel dan juga tidak reflektif yaitu tidak mengandung
interpretasi.
|
6.
|
Penelitian kualitatif masalah penelitian tidak dapat di
formulasikan secara jelas dan jawaban dari responden juga sangat kompleks,
sehingga wawancara mendalam mungkin sangat efektif dalam pengumpulan data.
|
Penelitian kuantitatif menuntut jawaban yang pasti, jelas,
tidak ambigu, dan oleh karena itu instrumen dalam bentuk kuesioner mungkin
sangat tepat dalam pengumpulan data.
|
7.
|
Penelitian kualitatif tertarik dengan konsep-konsep, bukan
berapa kalinya sesuatu.
|
Penelitian
kuantitatif bermain dengan angka-angka, yaitu mengkuantifikasi sampel
terhadap populasi, dan mengangkakan karakteristik variabel-variabel
penelitian.
|
4. Tiga
contoh masalah untuk penelitian dasar, penelitian terapan, dan evaluatif.
No
|
Penelitian
dasar
|
Penelitian
Terapan
|
Penelitian
Evaluatif
|
1.
|
Kajian tentang
keberadaan rumah singgah untuk meningkatkan kesadaran hukum anak jalanan
|
peningkatan
kualitas belajar mengajar siswa
|
Pelaksanaan layanan bimbingan
karir siswa kelas 3 SMA N 1 Makassar
|
2.
|
perilaku
wanita pedesaan dalam mengembangkan sentra industri kecil
|
Pengaruh
pemupukan terhadap tanaman
|
Evaluasi
pelaksanaan layanan bimbingan belajar dengan pendekatan Pakem di kelas VII
SMP 2 Makassar
|
3.
|
Perikalu masyarakat
pemulung ditinjau dari aspek sosiologi
|
pengaruh
implementasi kurikulum MBS terhadap mutu pendidikan
|
Pelaksanaan
Layanan Bimbingan Belajar Pada Siswa kelas III Imersi di SMP Negeri 1 Makassar.
|
5.
Tiga contoh masalah untuk penelitian
deskriptif, prediktif, imroptif dan evaluative.
No
|
Penelitian
Deskriptif
|
Penelitian
Prediktif
|
Penelitian
Improptif
|
Penelitian eksplanatif
|
1.
|
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi Terhadap Konsistensi Pilihan Karir Dibidang Akuntansi |
Prediksi
tentang jumlah penduduk lima atau sepuluh tahun yang akan datang, berdasarkan
perkembangan penduduk selama lima sampai sepuluh tahun yang lalu.
|
Peningkatan
prestasi siswa melalui pelatihan dan bimbingan mata pelajaran diluar jam
sekolah
|
Adakah
hubungan antara motivasi kerja dan tingkat kemangkiran pegawai?”
|
2.
|
Mengatasi
masalah pengangguran yang terjadi di suatu daerah diperlukan program pendidikan
dan latihan.
|
Apakah ada hubungan antara kemampuan
kuantitatif dan prestasi di bidang sains di kalangan pelajar sekolah
menengah?”
|
Peningkatan mutu dan kualitas
praktikum setelah pembenahan laboratorium
|
Adakah
hubungan antara tingkat pendidikan dan kesengjangan ekonomi?
|
3.
|
Pengaruh
penggunaan pestisida terhadap perkembangbiakan lalat buah.
|
Hubungan expectancy, instrumental dan valency
Dengan motivasi kerja guru smp di kabupaten lombok timur
|
Peningkatan
profesionalisme guru setelah mengikuti program sertifikasi guru
|
Adakah
hubungan kebebasan moral menyebabkan suatu peningkatan dalam perceraian
|
6. Hampir
sama dengan McMillan dan Schumacher, John Dewey membagi langkah-langkah
pencarian ilmiah yang disebutnya sebagai “reflective thinking”, atas lima
langkah, yaitu:
|
BAB II (hal. 48)
1. Coba
kemukakan dan jelaskan komponen-komponen utama dari proses pendidikan.
2. Jelaskan
pula beberapa landasan-landasan psikologis pelaksanaan pendidikan.
3. Pendidikan
dilaksanakan melalui bimbingan, pengajaran dan latihan, coba jelaskan secara
lebih rinci perbuatan-perbuatan mendidik tersebut.
4. Jelaskan
ruang lingkup dari kajian kurikulum dan pembelajaran.
5. Jelaskan
pula ruang lingkup manajemen pendidikan dan bimbingan konseling.
---jawaban---
1. Ada
4 komponen utama dari proses pendidikan:
a. Interaksi
pendidikan
Pendidikan
merupakan kegiatan yang mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan
karakteristik pribadi peserta didik.
Pendidikan
merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antara peserta didik dengan
para pendidik serta berbagai sumber pendidikan.
b. Tujuan
pendidikan
Perbuatan
mendidik diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu, yaitu tujuan
pendidikan. Sasaran dan perbuatan
pendidikan selalu normatif, selalu terarah kepada yang baik.
Proses
pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan,
dan pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan
pengembangan diri peserta didik.
c. Lingkungan
pendidikan
Proses
pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan, yaitu lingkungan
pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, social, budaya,
keagamaan, intelektual, dan nilai-nilai.
Interaksi
pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,
serta lingkungan-lingkungan kerja.
d. Pergaulan
pendidikan
Pendidikan biasa
berlangsung dalam pergaulan hidup. Dalam pergaulan ini para pendidik berusaha
menjadi contoh dan memberikan perlakuan-perlakuan yang bersifat mendidik, oleh
karena itu pergaulan ini disebut pergaulan pendidikan.
Dalam
pergaulan pendidikan proses perkembangan berlangsung secara informal, alamiah,
dan mungkin juga tidak disadari walaupun dari sisi pendidik seharusnya selalu
disadari.
Seharusnya
dalam pergaulan pendidikan, para pendidik hanya memperlihatkan hal-hal positif,
yang inin tumbuh dan berkembang pada peserta didik. Dalam pergaulan pendidikan
para pendidik menjadi model dan contoh dari konsep dan model pendidikan yang
dianutnya.
2. Landasan
psikologis memberikan dasar-dasar pemahaman perilaku peserta didik sebagai
individu, dan dasar-dasar pemberian layanan dan bantuan khususnya layanan dan
bantuan belajar.
Dalam interaksi pendidikan
berinteraksi dua individu yang masing-masing memiliki kemampuan dan karakteristik sendiri. Guru sebagai orang
yang lebih tua atau lebih dewasa, lebih berpengalaman, berpengetahuan, banyak menguasai
nilai serta mempunyai tanggungjawab mendidik, maka guru atau pendidiklah yang
harus lebih berusaha memahami kemampuan dan karakteristik peserta didik, lebih
berusaha memberikan pelayanan, dorongan, bantuan, bimbingan kepada peserta
didik.
3.
Pendidikan dilaksanakan melalui
bimbingan, pengajaran dan latihan:
a.
Pendidikan dilaksanakan melalui
bimbingan
Interaksi
pendidikan juga berlangsung melalui proses bimbingan. Bimbingan secara umum diberkan oleh
guru-guru, sedangkan bimbingan khusus yang disebut bimbingan dan konsling
diberikan oleh para konselor pendidikan. Kegiatan dan pemberian layanan
bimbingan (dan konseling) dutujukan
untuk membantu mengoptimalkan perkembangan peserta didik.
b. Pendidikan
dilaksanakan melalui pengajaran.
Interksi
pendidikan juga berlangsung melalui proses pengajaran. Layanan pembelajaran
banyak diarahkan pada pengembangan kognitif, pengembangan kemampuan berpikir,
penguasaan pengetahuan, pemahaman nilai-nilai, dan dasar-dasar keterampilan.
c.
Pendidikan dilaksanakan melalui latihan.
Interaksi
pendidikan juga berlangsung melalui kegiatan latihan. Pelatihan lebih ditujukan pada latihan mengaplikasikan pengetahuan,
penguasaan kecakapan dan keterampilan serta latihan penghayatan nilai-nilai.
6. Ruang
lingkup dari kajian kurikulum dan pembelajaran terdiri atas:
a.
Kurikulum teoritis (penelitian dasar)
1.
Teori-teori desain dan rekayasa
kurikulum
2.
Teori-teori pengajaran/pembelajaran
3.
Teori-teori belajar
4.
Teori-teori evaluasi
b.
Kurikulum praktis (penelitian terapan
dan evaluatif)
1.
Kurikulum sebagai rencena (curriculum design)
2.
Penyusunan kurikulum
3.
Implementasi kurikulum
4.
Evaluasi dan penyempurnaan kurikulum
5.
Manajemen kurikulum
7. Ruang
lingkup manajemen pendidikan dan bimbingan konseling.
A.
Lingkup Bidang Bimbingan dan Konseling
1.
Bimbingan Konseling Teoritis
a.
Teori bimbingan
b.
Teori konseling
c.
Teori kepribadian
d.
Teori perkembangan
e.
Teori belajar
f.
Teori pengukuran
2.
Bimbingan Konseling Praktis
a.
Berdasarkan layanan
1.
Layanan pengukuran dan pengumpulan data
2.
Layanan pemberian informasi
3.
Layanan penempatan
4.
Layanan konseling
5.
Layanan pengembangan
b.
Berdasarkan komponen BK sebagai sistem:
1.
Raw input
2.
Instrumental input
3.
Environmental input
4.
Proses
5.
Output
3.
Program BK
a.
Berdasarkan lingkup program
b.
Berdasarkan jalur
c.
Berdasarkan jenjang
4.
Manajemen BK
a.
Manajemen BK pada lingkup dinas
b.
Manajemen BK pada lingkup
sekolah/perguruan tinggi
1.
Manajemen BK di TK dan SD
2.
Manajemen BK di Sekolah Menengah
3.
Manajemen BK di Perguruan Tinggi
B.
Lingkup Manajemen pendidikan praktis
1.
Lingkup manajemen pendidikan teoritis
a.
Teori manajemen
b.
Teori kepemimpinan
c.
Teori kebijakan
d.
Teori perencanaan
e.
Teori pengendalian, penjaminan.